Berpikir Positif Bisa Membawa Kita ke Arah yang Salah
Marcus Aurelius tidak mengawali harinya dengan berpikir positif. Namun, bagaimana mungkin kita mengharapkan hal negatif? Bukankah itu bentuk membiarkan diri untuk cemas, marah, atau sedih?
Marcus Aurelius tidak mengawali harinya dengan berpikir positif. Namun, bagaimana mungkin kita mengharapkan hal negatif? Bukankah itu bentuk membiarkan diri untuk cemas, marah, atau sedih?
Investasi yang sudah kita keluarkan di masa lalu menjadi kurang signifikan jika pembandingnya adalah masa depan yang menjanjikan tempat bertumbuh.
Kita memang membawa identitas dan fungsinya ke mana pun kita pergi, tetapi kita tidak akan pernah bisa memainkannya selama 24 jam.
Ketika budaya dalam hubungan terbangun, orang-orang akan cenderung berperan sebagai ‘pengemis’—terus-menerus meminta cinta, waktu, kenyamanan, kebahagiaan, ini dan itu. Mereka semakin bergantung kepada orang lain.