Deep Work: Rules for Focused Success in a Distracted World adalah buku karya Cal Newport, seorang profesor ilmu komputer di Universitas Georgetown, dan juga seorang penulis buku pengembangan diri.
Buku ini membahas tentang satu keahlian yang harus dimiliki semua orang yang ingin tetap menjaga fokus di zaman penuh gangguan ini, yang disebut Newport sebagai deep work.
My Reading Notes
- Deep work: aktivitas yang dilakukan dalam keadaan konsentrasi bebas gangguan yang mendorong kemampuan kognitif. Usaha ini menciptakan nilai yang baru, memperbaiki keahlian, dan sulit untuk ditiru.
- Shallow work: Tugas-tugas gaya logistik yang tidak menuntut secara kognitif, sering dilakukan sambil terganggu. Upaya ini cenderung tidak menciptakan banyak nilai baru di dunia dan mudah ditiru.
- Alat-alat jaringan memang mempermudah kita, tetapi harga yang harus kita bayar adalah terganggunya konsentrasi. Hal itu akan mengurangi kualitas tugas yang membutuhkan fokus tinggi dan menurunkan kapasitas kita untuk fokus.
- Semakin majunya teknologi tidak sebanding lurus dengan kesiapan kita dalam menggunakannya. Akhirnya, kita semakin kehilangan fokus dan sulit untuk belajar hal baru secara cepat.
- Ada dua nilai besar ketika kita menerapkan deep work dalam kehidupan kita:
- Untuk tetap bernilai di dunia ekonomi. Dengan menerapkan deep work kita akan bisa menguasai suatu yang rumit dengan lebih cepat. Sebaliknya, jika kita tidak bisa menerapkannya, kita akan semakin tertinggal di zaman teknologi yang semakin maju.
- Semakin bisa menjangkau banyak audiens jika kamu menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Kita akan bisa menghasilkan banyak hal dari sana. Tetapi, jika produk yang kita hasilkan adalah hal yang biasa, jangan berharap untuk menjadi pembeda. Kualitas tetaplah nomor satu!
- Untuk sukses, kita harus menghasilkan sesuatu yang terbaik. Sesuatu yang kita kuasai. Dan itu semua membutuhkan kedalaman untuk berpikir.
- The deep work hypothesis: Keahlian untuk melakukan deep work menjadi hal yang sangat jarang, tetapi di saat yang bersamaan hal itu adalah hal yang bernilai di ekonomi kita. Konsekuensinya adalah, beberapa orang yang menerapkan keahlian ini dalam kehidupannya akan bertahan.
Our technologies are racing ahead but many of our skills and organizations are lagging behind.
— Race Against the Machine, Andrew McAfee dan Erik Brynjolfsson
- Ada tiga grup yang akan bertahan di ekonomi baru ini: Mereka yang bisa bekerja dengan baik dan kreatif dengan mesin pintar, mereka yang terbaik dalam hal yang mereka lakukan, dan mereka yang memiliki akses kapital.
- Dua inti untuk bertahan di dunia ekonomi baru sekarang: Kemampuan untuk menguasai hal sulit secara cepat dan kemampuan untuk menghasilkan tingkat elit (kualitas dan kecepatan).
- Cara untuk mencapai dua inti di atas tergantung dari seberapa baik kita menerapkan deep work.
If you can’t learn, you can’t thrive. If you don’t produce, you won’t thrive—no matter how skilled or talented you are.
— Cal Newport
- Deep work akan membantu kita dalam belajar hal sulit secara cepat karena dalam penerapannya, kita harus memberikan fokus secara mendalam kepada hal yang ingin kita capai, serta mendapatkan umpan balik sehingga kita bisa memperbaiki pendekatan kita dalam menjaga perhatian kita.
- Hasil pekerjaan berkualitas = (waktu yang dihabiskan) x (intensitas fokus)
- Maka semakin kita mengerjakan sesuatu dengan fokus, kita memaksimalkan hasil yang kita produksi per unit waktu yang dihabiskan.
- Multitasking adalah salah satu musuh terbesar dalam penerapan deep work. Ketika kita berpindah dari tugas A ke tugas B, perhatian kita tidak langsung mengikuti. Ada residu perhatian tentang pekerjaan sebelumnya yang tertinggal. Perhatian kita terbagi dan menyebabkan hasil pekerjaan selanjutnya menjadi tidak maksimal.
- Gangguan sekecil apa pun akan tetap menunda waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Penerapan deep work membutuhkan penolakan hal baru dan high-tech.
What we choose to focus on and what we choose to ignore plays in defining the quality of our life.
— Winifred Gallagher
- Ketika kita kehilangan fokus, pikiran kita cenderung untuk memperbaiki apa hal yang bisa menjadi buruk pada hidup kita, daripada apa yang bisa menjadi benar.
- Kita salah dalam memperkirakan kebahagiaan antara orang yang bekerja dengan orang yang bersantai. Dalam hasil experience sampling method (ESM), Mihaly Csikszentmihalyi, seorang psikolog Hungaria-Amerika menemukan bahwa pekerjaan sebenarnya lebih mudah untuk dinikmati dari pada waktu luang.
Alasannya adalah karena aktivitas yang mengalir (fokus) memiliki tujuan, aturan umpan balik, tantangan yang mendorong seseorang untuk terlibat dalam pekerjaannya, berkonsentrasi dan “kehilangan” dirinya dalam pekerjaan.
Sebaliknya, waktu luang adalah hal yang tidak terstruktur dan membutuhkan usaha yang lebih besar untuk dibentuk ke dalam sesuatu yang bisa dinikmati. - 3 filosofi untuk menerapkan deep work:
- Monastic philosophy: Melibatkan komitmen total untuk pekerjaan yang mendalam. Kamu harus memotong diri dari “dunia” sebanyak mungkin untuk menghindari lingkungan yang banyak gangguan yang mendorong shallow work. kamu murni hanya fokus pada hal-hal yang mendalam. Ditujukan untuk orang yang memiliki kontribusi yang jelas dan bersifat individual, karena hal ini bisa jadi merupakan faktor penentu antara karier yang biasa saja dengan karier yang akan diingat. Contoh: penulis novel, ilmuan.
- Bimodal philosophy: Terbaginya waktu antara komitmen untuk melakukan monastic dan shallow work. Sebagai contoh Newport menuliskan bahwa Carl Jung membagi waktunya antara praktik psikoterapi yang sibuk (shallow work) dan pekerjaan mendalam di rumah batu pedesaan, di hutan dekat Bollingen (deep work).
- The Rhythmic Philosophy: Filosofi ini menganggap bahwa cara termudah untuk menerapkan deep work secara konsisten adalah mengubahnya menjadi sebuah kebiasaan.
- The Journalistic Philosophy: memanfaatkan waktu kosong untuk menerapkan deep work.
- Usaha untuk memperdalam fokus akan menemui kesulitan jika kita tidak menjinakkan pikiran dari ketergantungan gangguan.
- Jika sudah terbiasa akan gangguan, kita akan kecanduan dan sulit sekali untuk berkonsentrasi di saat yang kita inginkan.
- Cara terbaik untuk terbebas dari ketergantungan adalah dengan istirahat dari fokus, karena internet sabbath tidak seefektif yang kita kira.
- Dua pendekatan dalam menggunakan atau berhenti dari media sosial yang merupakan gangguan terbesar kita saat ini:
- The Any-Benefit Approach to Network Tool Selection: Kamu dibenarkan menggunakan alat jaringan jika kamu bisa mengidentifikasi kemungkinan manfaat untuk penggunaannya, atau apa pun yang mungkin kamu lewatkan jika kamu tidak menggunakannya. Kita menghiraukan semua efek negatif yang mengikuti penggunakan internet.
Pendekatan ini hanya menyarankan kita untuk melihat sisi positif dari penggunaan internet, sekecil apa pun itu. Akhirnya, kemungkinan besar kita akan jatuh dalam lubang yang sama, kecanduan yang akan bisa mengganggu fokus dan mengganggu kegiatan produktif kita. - The Craftsman Approach to Tool Selection: Identifikasikan faktor-faktor inti yang menentukan kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan profesional dan pribadimu. Gunakan alat jika dampak positifnya pada faktor-faktor ini secara substansial lebih besar daripada dampak negatifnya.
Pendekatan the craftsman memperhitungkan dampak negatif dan mengambil keputusan berdasarkan ukuran kemanfaatan yang diberikan. Jika manfaat yang diberikan kecil atau bahkan tidak ada, maka meninggalkan media sosial adalah pilihan yang terbaik.
- The Any-Benefit Approach to Network Tool Selection: Kamu dibenarkan menggunakan alat jaringan jika kamu bisa mengidentifikasi kemungkinan manfaat untuk penggunaannya, atau apa pun yang mungkin kamu lewatkan jika kamu tidak menggunakannya. Kita menghiraukan semua efek negatif yang mengikuti penggunakan internet.
- Berpikirlah lebih dalam waktu senggang. Jangan terjebak dalam autopilot yang menghabiskan fokus pada hal yang tidak memberikan manfaat besar dalam hidup kita.
- Lebih baik menjadwalkan shallow work daripada harus menghilangkannya. Tetapi, pastikan untuk selalu curiga dalam mengerjakan shallow work. Mengapa? Karena kerusakan seringkali kita remehkan atau bahkan tidak kita perhitungkan dibandingkan kepentingan yang sesungguhnya.
What we choose to focus on and what we choose to ignore plays in defining the quality of your life.
— Cal Newport