rangkuman the first 20 hours

The First 20 Hours – How To Learn Anything Fast menceritakan tentang bagaimana cara penulis memperoleh skill atau keahlian yang dia pelajari secepat mungkin.

Cara yang dihadirkan untuk mencapai keahlian yang ingin kita capai dalam buku ini bersifat universal. Tidak peduli apakah kamu ingin belajar bahasa, menulis, menggambar, memulai bisnis, dll. Jika kamu menginvestasikan 20 jam saja dalam mempelajari skill dasar, kamu akan terkejut dengan hasil yang akan kamu capai.

My Reading Notes

  • Dua hal yang membuat kita tidak memulai sesuatu yang sebenarnya kita inginkan adalah karena waktu, dan skill.

The most rewarding experiences in life almost always require some level of skill. Skills take time and effort to master.

  • Semua hal tidak akan menyenangkan sampai kita bisa melakukannya dengan baik.
  • Kita akan mengalami rasa sakit karena sadar akan ketidak ahlian kita. Penulis menyebutnya dengan nama frustation barrier.
  • Untuk mendapatkan hasil dari ketertarikan belajar sesuatu, penulis menciptakan cara untuk belajar hal baru secara cepat (rapid skill acquisition).

Process of skill aquisition is not really about the raw hours you put in, it’s what you put into those hours.

  • Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. K. Anders Ericsson dari Universitas Negeri Florida, untuk mencapai kemampuan di level “expert”, kita membutuhkan waktu selama 10.000 jam.
  • Tetapi, jika kamu ingin mencapai level “cukup baik”, kamu membutuhkan waktu yang lebih sedikit dalam mempelajarinya.
  • Semua keahlian yang ingin dicapai bersumber pada deliberate practice (latihan terus-menerus secara benar).
  • Rapid skill aquisition adalah sebuah proses untuk menjabarkan keahlian yang ingin kita capai kedalam bagian-bagian sekecil mungkin, mengidentifikasi mana bagian yang paling penting, kemudian melakukan deliberate practice di bagian tersebut. 
  • 4 langkah dari rapid skill aquisition :
    • Deconstructing: Memecah keahlian kedalam beberapa subskill terkecil.
    • Learning: Belajar dalam waktu yang cukup di setiap subskill, mempraktekkannya, dan mengkoreksi hal apa saja yang salah.
    • Removing: Menghilangkan penghalang atau gangguan ketika akan belajar (fisik, mental dan emosi).
    • Practicing: Latihan pada subskill terpenting selama 20 jam (minimal).

The desire for instant gratification is one of the primary reasons people don’t acquire new skill very quickly.

  • “Belajar” berbeda dengan “memperoleh keahlian”. Belajar akan mempermudah kita dalam mempraktekkannya, tetapi tidak bisa menggantikannya. Dengan kata lain, belajar adalah bahannya, dan memperoleh keahlian adalah prosesnya.
  • Sedangkan latihan adalah perbaikan keahlian yang sudah kita dapat melalui pengulangan.
  • Belajar dan latihan akan membuat kita sampai kepada garis akhir, tetapi itu semua bukanlah cara untuk memperoleh keahlian. Tanpa jumlah yang cukup dalam memperoleh keahlian, latihan mungkin saja tidak berguna. (Jika kita salah dalam melakukan proses memperoleh keahlian, latihan akan menjadi sia-sia, karena kita mengulang sesuatu yang salah juga ).
  • 10 prinsip dari rapid skill acquisition:
    1. Pilihlah pekerjaan yang kamu senangi. Pada dasarnya, kita akan lebih peduli dan lebih cepat melakukan suatu hal yang kita senangi daripada hal yang tidak.
    2. Fokuskan energi hanya pada satu skill. Kita tidak akan mendapatkan hasil apapun jika melakukan semua hal sekaligus. Kita akan menghabiskan waktu yang lama, merasa frustasi dan akhirnya tidak menyelesaikannya. Mengerjakan satu hal saja bukan mengartikan kita menyerah terhadap tugas yang lain, tetapi kita menyimpanya untuk nanti. Maka, jangan multitasking!
    3. Tentukan target yang ingin dicapai. Target terbaik bukanlah memperoleh sesuatu yang diluar kemampuan (masih dalam batas kemungkinan). Kita ingin memperoleh kelayakan pada waktu yang paling optimal, bukan memperoleh kesempurnaan.
    4. Jabarkan skill kedalam beberapa skill yang lebih kecil. Setelah dijabarkan, pilihlah subskill mana yang paling penting terlebih dahulu, dan fokuslah hanya pada itu. Hal ini akan membuat kemajuan dengan waktu yang lebih cepat. Penjabaran kedalam subskill juga membuat kita tidak bingung. 
    5. Gunakan peralatan yang mendukung. Dengan mempunyai kebutuhan sebelum memulai latihan, kita telah memaksimalkan waktu kita.
    6. Buang semua penghalang ketika berlatih. Kita harus menghindari gangguan seperti lupa meletakkan peralatan yang dibutuhkan, gangguan elektronik, dan juga gangguan mental seperti ragu-ragu, takut dan malu.
    7. Buatlah waktu khusus untuk berlatih. Kita tidak akan pernah menemukan waktu untuk melakukan sesuatu, kita harus membuatnya! Penulis merekomendasikan untuk melakukan 90 menit latihan setiap hari sampai terakumulasi 20 jam.
    8. Buatlah feedback setiap kali menyelesaikan latihan. Semakin lama kita memberikan feedback kepada diri sendiri, semakin lama juga keahlian yang kita peroleh. Berikan feedback langsung, dan perbaiki kekurangannya.
    9. Berlatihlah dengan waktu yang ditentukan. Gunakan jam untuk melacak lama kita dalam berlatih. Jangan melakukan hal diluar latihan sampai waktu berdering.
    10. Tingkatkan jumlah latihan dan kecepatan. Jumlah latihan harus diimbangi juga dengan kualitas yang terus membaik. Dan disitulah saatnya kita meningkatkan kecepatan.

If you’ve wanted to learn something for long time, you dream about being good at it, but you’re hesitant to get started, you can spend years of mental and emotional energy without improving one bit.

  • 10 prinsip dari belajar efektif:
    • Dalami keahlian dan topik terkait. Semakin kita tahu tentang keahlian yang ingin kita capai sebelumnya, semakin kita bisa mempersiapkan segalanya. 
    • Selami pikiranmu. Dalam proses mencari informasi tentang skill yang akan kita pelajari, kita akan menemukan hal-hal yang tidak kita ketahui. Jangan bingung, karena kebingungan itu sangat bermanfaat. Ketika kita tahu hal apa yang membuat kita bingung, kita akan mencari solusi untuk itu, dan membawa kita ke dalam pengertian yang lebih dalam lagi.
    • Identifikasi mental models dan mental hooks. Mental models adalah satuan yang paling dasar dari pembelajaran (cara memahami dan melabeli objek yang ada di dunia). Mental hooks adalah analogi atau perumpamaan yang bisa kita gunakan untuk mengingat konsep baru. Contoh : Mental models → Web server, mental hooks → perpustakaan.
    • Bayangkan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang kita inginkan.  Mempelajari hal yang berlawanan dengan apa yang kita inginkan berguna untuk mengidentifikasi solusi yang akan kita ambil jika ada hal yang tidak berjalan dengan sesuai.
    • Bertanya kepada orang yang berpengalaman untuk membentuk ekspektasi. Dengan berbicara, berbagi dan bertanya kepada orang yang sudah mempunyai skill, akan membantu kita dalam menghilangkan rasa ragu, mitos dan kesalahpahaman sebelum kita mulai berlatih.
    • Buang semua gangguan di lingkungan kita. Dua sumber utama gangguan adalah elektronik (TV, smartphone, internet) dan biologis (anggota keluarga, hewan peliharaan). 
    • Gunakan spaced repetition untuk mengingat lebih kuat. Semakin kita tidak mengulang konsep, informasi, atau cara secara berkala, kita akan lupa dan membutuhkan banyak waktu lagi ketika ingin mengulanginya.
    • Buatlah scaffolds dan checklists. Checklists adalah hal-hal yang harus dilakukan setiap kali kita latihan . Scaffolds adalah struktur yang memandu kita untuk melakukan keahlian yang dipelajari dengan cara yang sama setiap waktu ( bagaimana posisi tangan, kaki, waktu yang dibutuhkan, dll ).
    • Buat dan uji prediksi. Ada 4 unsur untuk membuat dan menguji prediksi. Observasi (apa yang kamu observasi?), apa yang dikuasai (apa yang kamu tahu tentang topik itu?), hipotesis (apa yang kamu pikirkan untuk memperbaiki kinerjamu?), tes (apa yang ingin kamu coba selanjutnya?)
    • Hormati biologimu. Otak dan tubuh kita adalah sistem biologis yang membutuhkan makanan, air, latihan, dan istirahat. Maka, tanpa masukan yang baik, kita tidak akan bisa menghasilkan hasil yang maksimal.

Talent you have naturally. Skill is only developed by hours and hours and hours of beating on your craft.

— Will Smith