rangkuman the subtle art of not giving a f*ck

The Subtle Art of Not Giving a F*ck menjelaskan pentingnya peduli tentang sedikit hal, yaitu hal-hal yang benar-benar penting.

Kita terlalu banyak memikirkan sesuatu yang akhirnya malah membuat kita khawatir, sedih dan tak bersemangat. Padahal yang harus kita sadari, pikiran negatif adalah hal yang seharusnya bisa menaikkan level hidup kita, bukan merendahkan. Egois secara benar adalah hal yang sangat kita perlukan untuk mencapai kehidupan yang bahagia.

My Reading Notes

  • Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk bisa fokus dan memprioritaskan pikiran kita secara efektif (hanya memikirkan hal yang penting dan berpengaruh besar untuk hidup kita), kita membutuhkan latihan seumur hidup. Tak jarang kita akan gagal berkali-kali, tetapi justru kegagalan inilah yang sangat berguna untuk hidup kita.
  • Kita merasa berhak bahagia dan nyaman ketika memikirkan segala hal. Kemudian merasa bahwa segala yang kita inginkan akan selalu ada. Dan, hal inilah yang akan justru menghancurkan hidup kita. Kita lupa bahwa segala hal akan memunculkan kejutan yang bisa saja itu adalah sesuatu yang bukan kita inginkan.
  • Sikap tidak peduli tidak berarti acuh tak acuh. Sikap tidak peduli berarti nyaman meskipun diri kita berbeda.

There’s no such thing as not giving a f*ck. You must give a f*ck about something. It’s part of our biology to always care about something and therefore to always give a f*ck.

  • Pertanyaan besarnya adalah, apa yang kita pedulikan? Hal apa yang kita pilih untuk berhak mendapatkan rasa peduli kita? Bagaimana cara kita untuk tidak peduli dengan hal yang sebenarnya tidak penting?
  • Kita harus bisa mengatakan kepada diri sendiri untuk tidak peduli. Bukan kepada semua hal, tetapi hanya untuk hal yang tidak penting dalam hidup kita. Ketika kita mempedulikan suatu hal, kita juga akan mendapatkan hasil dari apa yang kita pedulikan. Maka perhatikan hal apa yang kamu pedulikan. Hidup ini terlalu singkat untuk memikirkan semua hal.
  • Menemukan sesuatu yang penting dan berarti di dalam hidup adalah hal yang bisa membuat kita efisien dalam menggunakan tenaga dan waktu. Ketika kita belum menemukannya, kita akan menjalani hidup ini dengan mengeluh dan memandang hidup ini tak lebih dari sebuah beban. Itu semua terjadi karena kita selalu peduli terhadap semua hal.
  • Sadar atau tidak, kita selalu bisa memilih hal mana yang patut untuk dipedulikan.
  • Kekecewaan dan ketidakmudahan dalam menghadapi sesuatu merupakan hal yang tidak bisa dielakkan lagi, tetapi dengan hal itu kita bisa membuatnya sebagai komponen untuk menciptakan kebahagiaan yang konsisten.
  • Rasa sakit adalah sesuatu hal yang memperingatkan kita akan kecerobohan, kekurangan, dan ketidakmampuan kita. Hal ini juga yang membuat kita tumbuh dan mengerti tentang batasan dalam diri kita. Maka memang ada kalanya kita harus menerima rasa sakit itu.
  • Kebahagiaan datang dari memecahkan masalah. Memecahkan masalah adalah hal yang akan kita lakukan terus menerus. Solusi masalah hari ini bisa jadi adalah awal masalah baru di hari esok. Maka ketika kita bisa menikmati dan mengatasi setiap masalah yang ada, di situlah kita akan menemukan kebahagiaan sesungguhnya.
  • Emosi adalah sebuah sinyal yang bisa kita gunakan untuk berubah ke arah yang lebih baik.
  • Emosi negatif menandakan ada sesuatu yang perlu kita benahi. Sedangkan emosi positif adalah hadiah karena kita melakukan sesuatu yang benar.
  • Yang harus kita ingat adalah, kita harus selalu mempertanyakan emosi kita. Itu semua karena emosi kita tidaklah selalu benar.
  • Kebanyakan orang hanya mencintai hasil, hingga mereka lupa bahwa seharusnya mereka mencintai proses.
  • Menghadapi dan mengatasi masalah ibarat kita yang sedang memanjat. Kita tidak diizinkan untuk berhenti. Karena jika berhenti, kita tidak akan pernah sampai ke puncak. Maka cintailah proses mendakimu!
  • Untuk mengukur harga diri (pandangan keseluruhan dari individu terhadap dirinya sendiri) bukanlah bagaimana perasaan kita tentang pengalaman positif. Pengukuran yang sebenarnya adalah bagaimana rasa kita terhadap pengalaman negatif.
  • Seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi akan mampu untuk melihat sisi negatif dari karakternya secara jujur, kemudian bertindak untuk memperbaikinya. Sebaliknya, orang yang memiliki harga diri yang rendah tidak akan pernah melihat kekurangannya, tidak bisa mengakui masalahnya dengan terbuka, yang akan berakibat dengan ketidakmampuan untuk memperbaiki diri dan hidupnya sendiri.
  • Orang yang telah sukses dan hebat adalah karena mereka mengerti bahwa mereka belumlah hebat. Mereka orang biasa, mereka adalah rata-rata, dan mereka menjadi orang yang lebih baik.
  • Jika kamu ingin mengubah bagaimana caramu melihat masalah, kamu harus mengubah apa yang kamu nilai, dan bagaimana kamu mengukur kegagalan dan kesuksesan.
  • Pengembangan diri adalah tentang bagaimana cara kita memprioritaskan nilai yang lebih baik dan memilih hal yang lebih baik untuk dipedulikan. Karena ketika kita bisa memilih hal yang pantas untuk dipedulikan, kita akan mendapat masalah yang lebih baik. Ketika kita mendapat masalah yang lebih baik, kita akan mendapat hidup yang lebih baik.
  • Jika kamu merasa sedih dan merasa menjadi korban dalam keadaanmu sekarang, itu semua adalah karena kamu merasa bahwa beberapa hal terjadi karena di luar kendalimu dan bertentangan dengan keinginanmu. Kamu menganggap bahwa masalah yang kamu miliki tidak bisa diselesaikan. Tetapi, ketika masalah tersebut adalah masalah yang kamu pilih, kamu akan merasa bertenaga.

If we couldn’t overcome our own problem, how could we ever hope to have energy to help others with ours?

  • Kita tidak selalu bisa mengontrol hal apa yang terjadi kepada kita, tetapi kita selalu bisa mengontrol bagaimana kita menafsirkan apa yang terjadi dan juga bagaimana kita meresponnya.
  • Semakin kita memilih untuk menerima tanggung jawab dalam hidup kita, kita akan semakin memiliki kekuatan. Menerima tanggung jawab atas masalah kita adalah langkah awal untuk mengatasi masalah.
  • Kita bertanggung jawab atas pengalaman yang terkadang terjadi bukan karena kesalahan kita. Dan ini adalah bagian dari hidup.
  • Rasa sakit juga adalah sesuatu yang tak terelakkan, tetapi kita akan terbiasa untuk memilih apa arti dari rasa sakit itu untuk kita.

I didn’t choose this life, I didn’t choose this horrible condition. But I get to choose how to live with it. I have to choose how to live with it.

  • Ketika kita mempelajari sesuatu hal yang baru, kita tidak pergi dari salah ke benar, tetapi kita pergi dari salah ke sedikit salah. Kita selalu dalam proses untuk mencapai kebenaran dan kesempurnaan tanpa mencapai kebenaran dan kesempurnaan yang sesungguhnya.
  • Melakukan kesalahan membuat kita terbuka pada kemungkinan untuk berubah. Melakukan kesalahan membawa kesempatan untuk berkembang. Tetapi ini bukan berarti melakukan semua hal tanpa ada hal persiapan (hal yang dipedulikan).
  • Kita sebenarnya tidak tahu apa pengalaman positif dan negatif itu. Terkadang hal yang paling buruk dan membuat kita stres berakhir menjadi sesuatu yang informatif dan sangat membuat kita bersemangat. Sebaliknya, hal yang yang paling membuat kita bahagia bisa berakhir menjadi sesuatu yang mengganggu dan membuat kita tidak bersemangat lagi.
  • Jangan pernah percaya pada konsep negatif dan positif dalam pengalaman. Yang kita tahu pasti adalah sakit atau kebahagiaan terjadi pada saat itu saja. Dan itu bukanlah hal yang berguna banyak untuk masa depan kita.
  • Nilai yang ada dalam diri kita tidaklah sempurna dan tidaklah lengkap, dan menganggap bahwa orang lain sempurna dan lengkap akan membuat kita mempunyai fixed mindset, melahirkan rasa pesimis dan menghindari tanggung jawab.
  • Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah pertama mengakui bahwa tindakan dan kepercayaan kita sejauh ini adalah hal yang salah dan tidak bekerja.

The more something threatens your identity, the more you will avoid it.

— Manson’s Law of Avoidance

  • Itu artinya adalah semakin sesuatu mengancam kita untuk berubah (bagaimana kita melihat diri kita sendiri, betapa sukses/gagalnya kita nanti, bagaimana kita melihat diri kita hidup dalam nilai kita), semakin kita akan menghindari untuk melakukannya.
  • Kita bisa menghasilkan banyak uang dan masih merasa sedih, bisa juga miskin tetapi sangat bahagia. Lalu, kenapa kita masih menggunakan uang sebagai ukuran untuk harga diri kita?
  • Perkembangan dalam hal apapun adalah didasari pada ribuan kali kegagalan kecil, dan besarnya kesuksesan adalah didasari pada berapa kali kamu gagal pada suatu hal.
  • Jika ada seseorang yang lebih baik dari kamu, itu karena dia telah gagal lebih banyak daripada kamu.
  • Jika ada seseorang yang lebih buruk dari kamu, itu karena dia belum melalui pelajaran pada proses yang menyakitkan seperti yang kamu alami.

If we’re unwilling to fail, then we’re unwilling to succeed.

  • Jika tujuanmu dalam hidup adalah “membeli rumah dan mobil yang bagus” dan kamu menghabiskan 20 tahun untuk bekerja sekeras mungkin dan berhasil mewujudkannya, kamu tidak akan mendapatkan apapun kecuali rumah dan mobil. Maka temukan tujuanmu yang sesungguhnya!
  • Menyangkal rasa sakit sama artinya menyangkal potensi kita.
  • Kita sangat bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah kita buat, dan juga konsekuensi dari semua keputusan itu.

If you’re stuck on a problem, don’t sit there and think about it, just start working on it. Even if you don’t know what you’re doing, the simple act of working on it will eventually cause the right ideas to show up in your head.

— Mr. Packwood ( Manson’s Teacher ) 

  • Banyak dari kita melakukan sesuatu (tindakan) ketika merasa bersemangat. Dan kita merasa semangat ketika mendapatkan inspirasi yang cukup. Kemudian kita menganggap bahwa hal itu menjadi rantai seperti ini.
    Emotional inspiration → Motivation → Desirable Action.
  • Ketika kita melihat rantai tersebut kita akan dihadapkan pada masalah besar. Yaitu ketika kita tidak merasa termotivasi, kita tidak akan mampu untuk melakukan sesuatu dan merasa bahwa kita adalah orang yang payah dalam hal itu.
  • Seharusnya rantai tersebut adalah rantai yang tidak pernah terputus.
    Inspiration → Motivation → Action → Inspiration → Motivation → Action → so on.
  • Tindakan kita akan menciptakan perasaan, reaksi dan inspirasi yang baru, yang kemudian juga akan menghasilkan semangat baru.
  • Kita juga bisa menyusun rantai tersebut dalam bentuk baru lagi. Manson menyebutnya dengan prinsip “melakukan sesuatu”.
    Action → Inspiration → Motivation.
  • Dari rantai baru tersebut kita harus melakukan sesuatu terlebih dahulu ketika kita kekurangan motivasi untuk membuat sebuah perubahan dalam hidup kita.
  • Kamu bisa menjadi sumber inspirasimu sendiri. Kamu bisa menjadi sumber motivasimu sendiri. Tindakan selalu dalam jangkauan. Dan kegagalan akan mendorong kita untuk maju kedepan.
  • Belajarlah katakan tidak kepada hal yang tidak kamu inginkan, kepada hal yang tidak kamu butuhkan. Karena untuk menghargai X, kita harus menolak non-X.
  • Penolakan akan membuat hubungan dan emosi kita menjadi lebih sehat. Itu semua karena ada kejujuran di dalamnya.

Why do you care that i’m dead when you’re still so afraid to live?

  • Kematian membuat kita takut. Dan karena membuat kita takut, kita menghindar untuk memikirkannya, membicarakannya, bahkan untuk mengakuinya. Tetapi yang harus kita sadari adalah, kematian adalah cahaya yang dengannya bayangan dari seluruh makna kehidupan diukur. Tanpa kematian, semua akan terasa tak terarah, dan nilai dari semuanya adalah nol.
  • Maka sebelum kematian itu menjemput, tanyakan pada dirimu.
    Bagaimana dunia ini akan menjadi dunia yang berbeda dan lebih baik ketika kamu tiada?
    Pengaruh apa yang sudah kamu berikan kepada sekitarmu?